Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 Oktober 2010

Bermain Sepakbola Di Bawah Pengaruh Alkohol

Oleh: Pangeran Siahaan

Alkohol adalah barang haram yang harus dijauhi para pemain sepakbola agar tidak berakhir seperti Paul Gascoigne. Tapi apa jadinya penampilan di lapangan terdongkrak karenanya? Ini adalah kisah beberapa pesepakbola yang berlaga dengan kondisi di bawah pengaruh alkohol.

Adalah Paul McGrath, bekas pemain dan pahlawan Manchester United dan Aston Villa. Ia dikenal sebagai seorang peminum berat dan menyatakan bahwa tak jarang ia berlaga di lapangan hijau dalam keadaan mabuk.

Dalam interviewnya kepada The Guardian, ia mengatakan, “Jika anda berada dalam pengaruh alkohol, tekad dan semangat anda untuk bermain bagus akan semakin membara karena anda tidak ingin mengecewakan pemain lain.”

“Anda tahu bahwa mereka tahu anda tidak cerdas. Maka anda akan berusaha untuk memberikan segalanya 110 persen. Anda ingin memenangi setiap tackle, sundulan, dan semuanya. Anda akan merasa sangat berapi-api.”

McGrath menambahkan, ”Tapi jangan salah, ada kalanya saya bermain dalam keadaan mabuk dan semuanya menjadi kacau. Saya bermain seperti orang idiot dan kalah dalam segala hal.”

Kisah yang lebih seru datang dari tanah Argentina di mana seorang pemain memetik hasil luar biasa berkat menenggak alkohol sebelum pertandingan.

Rene Houseman adalah seorang pemain dari klub Huracan. Ia termasuk dalam skuad Argentina yang menjuarai Piala Dunia 1978 dan dijuluki El Loco (terlalu banyak pemain dengan julukan seperti ini nampaknya). Houseman adalah seorang pemabuk dan ia menceritakan kisahnya yang ajaib tentang berlaga dalam keadaan setengah sadar.

”Pada tahun 1974 saya turun ke lapangan dalam pertandingan Huracan melawan River Plate dalam kondisi mabuk total. Malam sebelumnya adalah perayaan ulang tahun dan teman-teman saya mencekoki saya dengan berbagai minuman. Sebelum pertandingan rekan setim mengguyur saya dengan air dan memaksa saya minum kopi, tapi tidak ada gunanya. Saya tidak bisa bermain sebagai starter karena terlalu mabuk. Tapi pelatih tetap menurunkan saya sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam keadaan skor imbang tanpa gol. Ketika diturunkan, saya mendapat bola. Lalu saya menggiring bola melewati tiga pemain bertahan, lalu penjaga gawang dan menceploskan bola ke gawang yang kosong. Teman setim saya bilang bahwa saya terjatuh ke tanah sesudahnya dan tertawa terbahak-bahak. Lalu saya pura-pura cedera, diganti oleh pemain lain, pulang ke rumah dan tidur. Saya tidak mengingat apa pun.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar